Powered By Blogger

Senin, 14 September 2020

PENCITRAAN ALAMI dan PENCITRAAN BUATAN

PENCITRAAN ALAMI VS PENCITRAAN BUATAN

SELF BRANDING/Pencitraan adalah proses memasarkan diri dan karier melalui suatu citra yang dibentuk untuk khalayak umum. Citra ini kemudian dapat dipresentasikan lewat berbagai jalur, seperti media sosial, blog, situs web pribadi, hingga perilaku di depan umum.

SELF BRENDING/PENCITRAAN dibagi dua :

1. Alamiah atau NATURAL 

2. DISAIN/Buatan Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan, baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan menciptakan objek baru".

Self branding atau biasa disebut pencitraan itu bersifat netral, bisa dihasilkan secara natural /by nature, atau bisa juga secara disain /by design. 

Orang orang yang menjadi Publik figur, tokoh, sesepuh, panutan, ulama, ustaz, diantara mereka yang dikenali pencitraannya atau self branding nya tercipta secara alamiah. 

Terkenal karena dikenali masyarakat, sebagai penghormatan atas keilmuan atau penghargaan karena jiwanya yang luhur dan mulia bukan karena sengaja mengenalkan diri. 

Sedangkan pencitraan by design, ini pola yang bersifat sengaja, dibuat karena keperluan branding, ingin dikenali. 

Hanya, ada dua model :

1. dikenali karena ada unsur ambisi hawa nafsu setan yang didasari kesadaran rendah berupa Ego, ingin menang, ingin terkenal, atau ada unsur manipulasi, ingin menjatuhkan dan sebagainya. 

2. dikenali karena dipayungi kesadaran murni yang luhur, bertujuan mulia. Atau karena ada kebutuhan untuk berbagi manfaat yang lebih luas dan besar. Tidak ada target penambahan jumlah followers atau simpatisan. 

Maka, apapun realitanya suatu pencitraan, apakah secara alamiah atau secara buatan atau disain, yang utama adalah bersumber dari kesadaran yang luhur dan bertujuan realita manifestasi yang luhur. 

Karena bagi yang berkesadaran luhur, realita apapun, penilaian apapun, respon apapun dari luar diri telah tersadari, dipahami, dimaklumi. Sebab akibat, takdir telah berada dalam keluasan kesadarannya, itu juga suatu kebenaran realita yang orang lain pun tidak bisa bantah.


By. N. Kumolo Adi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kutoarjo

Desa Tursino Kutoarjo di dalam kanccah perang jawa juga tercatat di Babad Kedungkebo Pupuh XXIX Dhandanggula bait syair nomor 23-56 karya Ngabehi Reksodiwiryo alias Kyai Adipati Tjokrojoyo alias R.A.A. Tjokronegoro I Bupati Pertama Purworejo

  Di Dalam Babad Kedungkebo Pupuh XXIX Dhandanggula bait syair nomor 23-56 karya Ngabehi Reksodiwiryo alias Kyai Adipati Tjokrojoyo alias R....

Kutoarjo