Powered By Blogger

Minggu, 19 Juli 2020

TOKOH DAN LELUHUR PURWOREJO-KUTOARJO

TOKOH DAN LELUHUR PURWOREJO-KUTOARJO

1.  R.M.A.A. Koesoemo Oetoyo
Banyak yang mungkin belum tau Koesoemo Oetoyo sebagai salah satu tokoh Pergerakan Nasional yang berasal dari Kutoarjo-Purworejo.

Beliau adalah salah satu tokoh Boedi Oetomo yang melalui kedudukannya sebagai wakil ketua Volksraad secara resmi berani mengajukan berbagai gagasannya membela kaum pribumi, bahkan juga mendukung petisi Soetardjo.
Beliau Cucu Bupati Kutoarjo yg ke-2 R.M.T. Soerokusumo yang lahir di kebumen karena ibunya adalah putri aroembinang IV .

Koesoemo Oetoyo sekolah di ELS (Europeesche Lagere School) Purworejo pada tahun 1878, ELS adalah sekolah khusus untuk orang Belanda dan hanya orang tertentu yang bisa masuk sekolah elit itu, dan tidak semua kota kabupaten memiliki sekolah ELS, karena sekolah ini di dirikan untuk melayani komonitas Belanda dan jarang anak pribumi yang bisa masuk sekolah elit itu, masa kecil Koesoema Oetoyo  ada di kutoarjo juga di daerah Bedog purworejo karena ayahnya menjadi assisten wedono Bedog daerah purworejo.
Koesoemo Oetoyo lulus dari ELS Purworejo pada tahun 1885, tepat sesuai jadwal waktu 7 tahun (1878 - 1885)

Raden Mas Adipati Ario disingkat R.M.A.A Koesoemo Oetoyo bin R.M. Soejoedi Soetodikoesoemo (yang dulu pernah menjadi assisten wedono  Bedog setelah itu menjadi Patih Pekalongan) Bin K.R.A.A. Soerokusumo (Bupati Koetoardjo).
Koesumo Oetoyo adalah cucu dari bupati kutoarjo ke-2 Soerokusumo.
R.M.A.A Koesoemo Oetoyo pernah menjabat Bupati Ngawi ( dari tahun. 1902 - 1905) dan Bupati Jepara (dari tahun 1905 - 1927) menggantikan Ayahnya R.A. Kartini yang bernama R.M.A.A. Sosroningrat yang wafat di tahun 1905 lalu Koesoemo Oetoyo ditunjuk untuk menggantikannya, Koesoemo Oetoyo waktu itu berusia 34 Tahun dan dianggap sepadan untuk menggantikan nama besar Sosroningrat ayahanda R.A. Kartini. Koesoemo Oetoyo meraih jabatan bergengsi sebagai Bupati Jepara.

Menurut Koesoemo Oetoyo berjuang melalui diplomasi seringkali membawa hasil yang lebih bermakna, padahal sejak kecil ia selalu diceritakan tentang kakek dan kakek buyutnya Yaitu  Soerokusumo dan Pangeran Balitar yang ikut mengangkat senjata membantu pangeran Diponegoro melawan Belanda.
R.A.Kartini Secara khusus menulis tentang Koesoemo Oetoyo dalam korespondensinya yang dibukukan di buku dengan judul "Habis Gelap Terbitlah Terang"

Koesoema Oetoyo berupa meningkatkan kesejahteraan dan martabat bangsanya. Dalam tulisannya di media cetak Hindia Belanda dan pidato-pidatonya di rapat-rapat "Boedi Oetomo", pidato-pidatonya di sidang Bupati se-Jawa maupun Dewan Rakyat (Volksraad) istilah "Anak Bumi" digunakan Koesoema Oetoyo untuk mengembalikan kepercayaan diri kaum pribumi, semua disiplin ilmu juga ilmu-ilmu barat harus dikuasi oleh anak bumi.

Pangeran Diponegoro menjadi epos di kalangan masyarakat Jawa ia adalah simbol jiwa kepahlawanan, keperkasaan, penjaga kebenaran, serta menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsanya. Sebagai pemimpin Pangeran Diponegoro mempunyai kepribadian dan karakter yang kuat serta legimitasi yang tinggi karena mendapatkan amanah dari rakyatnya, barang siapa ada di seberang sang pangeran Diponegoro, ialah sang Angkara murka. Nilai-nilai tersebut berkembang dan dipertahankan masyarakat Jawa, termasuk Trah Bupati Kutoarjo yang Ke-2 K.R.A.A. Soerokusumo. Koesoemo Oetoyo tumbuh dalam epos Pangeran Diponegoro, ia bangga menjadi cucu Soerokusumo yang ikut mendampingi Pangeran Diponegoro berperang membela rakyatnya, Kesadaran itu membentuk karakter, mental, jiwa dan kepribadian Koesoemo Oetoyo.

Seperti umumnya Trah pengikut2 pangeran Diponegoro, Koesoemo Oetoyo merasa menerima wasiat dan tali estafet juga informasi DNA agar menjadikan keluarganya sebagai generasi penerus dan pewaris sejarah semangat perjuangan pangeran Diponegoro untuk membela Kawulo alit dan kaum lemah juga mengangkat harkat dan martabat bangsanya..

2. Gagak Pranolo II alias Basah Purwonegoro keturunan Amngkurat I seorang ulama dan hafidz Qur'an yang menurunkan banyak Ulama-ulama. Beliau adalah Bupati Tanggung (Purworejo) Dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung Gagak Pranolo II sekaligus Panglima perang Pangeran Diponegoro di Bagelen sebelah timur bergelar Basah Purwonegoro.
Basah Purwonegoro Gugur sabil

3. R.M.T. Soerokusumo Bin Pangeran Balitar bin HB I, Bupati Kutoarjo yang Ke-2, pengikut pangeran Diponegoro yang banyak menurunkan orang besar dan Jenderal-jenderal salah satunya adalah Jenderal Sarwo Edhie Wibowo.

4. Basah Djojo Sundargo. R.M. Djojo Sundargo adalah panglima perang pangeran Diponegoro bergelar "Basah"  yang punya pasukan 1000 Prajurit. yang makamnya ada di Lengis Grabag

5. Tumenggung Bantjik Kertonegoro Sawunggaling I Adipati Semawung Kutoarjo yang berperan membela Pangeran Mangkubumi alias Hamengkubuwono I di perang Mangkubumen melawan Belanda.
Arti nama Sawunggaling adalah "Ayam Jago Laga Emas" yang dulu Sejarah selalu menang dalam pertempuran. Nama Sawunggaling/Sawunggalih diabadikan menjadi Nama rangkain gerbong kereta api, sekolah, hotel dan sebagainya.

6. Waliyullah R.M. Mansyur alias KH. Muhyiddin Arrofingi alias Tuan Guru Loning ulama besar pada masanya putra kyai nur iman Mlangi bin amngkurat IV Jawa. Beliau adalah Guru, penasehat sekaligus mertua pangeran Diponegoro, beliau juga Guru Mbah Imam Puro.

7. Waliyullah K. H. Kastubo bin kyai nur Muhammad alang-alang Ombo perintis pengadilan Agama.

8. Pangeran Purboatmodjo Bupati Kutoarjo yang ke-4, Enviromentalis Pertama Pribumi/Indonesia, seorang ahli bendung, drainase dan irigasi yang sangat berjasa bagi kabupaten kutoarjo dan kabupaten Purworejo sampai mendapatkan penghargaan pangeran dari pemerintah kolonial Belanda.

9. Wage Rudolf Soepratman, Pencipta Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

10. Jenderal  Urip Sumoharjo Pendiri BKR, cikal bakal ABRI / TNI

11. Mr.Dr.Kasman Singodimejo (Kalirejo), Ketua BPUPKI (Badan Usaha Persiapan Usaha Kemerdekaan Indonesia) Jaksa Agung dan Ketua BKR, tokoh Muhammadiyah.Ketua DPR (KNIP) Pertama.

12. Jenderal Ahmad Yani, TNI. Pahlawan Revolusi.

13. Mr. Wilopo,Mantan Perdana Menteri ke-7 dan Menteri kabinet Sukiman – Suwirjo , dan Kabinet Amir Syarifuddin I dan II

14. Jenderal Sarwo Edhie Wibowo, TNI

15. Dr.dr. Moch. Soeleiman Salah satu pendiri Boedi Oetomo dan Perintis UGM kelahiran Grabag, kutoarjo
16. Prof. Dr. Sulianti Saroso Putri dari Dr. dr. Moch Soeleiman.

17. Ibu Negara Kristiani Herawati Susilo Bambang Yudhoyono

18. Jenderal TNI (Purn.) Pramono Edhie Wibowo. Karier Edhie terbilang cemerlang setelah lulus pendidikan Akademi Militer 1980.

Pramono Edhie merupakan adik dari Almarhumah Ibu Ani Yudhoyono istri mantan Presiden Indonesia ke-2 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Putra Letjen TNI (Purn.) Sarwo Edhie Wibowo.
Beliau adik ipar Presiden ke-2 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebelum menjadi Kasad, Pramono pernah menjabat sebagai Panglima Kostrad dan pada tahun 2009 juga pernah menjabat sebagai Pangdam III Siliwangi. Saat pensiun Mei 2013 lalu posisinya digantikan Letjen TNI Moeldoko.
Perjalanan karier militer Edhie terbilang moncer. Usai lulus Pramono ditunjuk sebagai Komandan Pleton Grup I Kopassandha. Pramono banyak bertugas di Korps Baret Merah atau Kopassus. Dia sempat menjabat Wakil Danjen Kopassus (2005-2007), lalu menjadi Danjen Kopassus (2008-2009).

Setelah pensiun dari dunia militer, ia masuk ke dunia politik dengan Partai Demokrat. Pramono Edhie Wibowo juga menjadi salah satu kandidat peserta Konvensi Capres Partai Demokrat bersama 10 orang kandidat lainnya.

Di Demokrat, Pramono menjabat sebagai Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK).

Riwayat Jabatan :

Komandan Pleton Grup I Kopassandha (1980-1981)
Perwira Operasi Grup I Kopassandha (1981)
Komandan Kompi 112/11 grup I Kopassandha (1984)
Dik Seskoad (1995)
Kasi Ops Grup 1 Kopassus (1994-1996)
Perwira Intel Operasi grup I Kopassus (1996)
Wakil komandan Grup 1/Kopassus (1996-1998)
Komandan Grup 1/Kopassus (1998-2001)
Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri (2001)
Dikreg Sesko TNI (2001)
Perwira Tinggi Staf Ahli Bidang Ekonomi Sesko TNI (2004-2005)
Wakil Danjen Kopassus (2005-2007)
Kasdam IV/Diponegoro (2007-2008)
Danjen Kopassus (2008-2009)
Pangdam III/Siliwangi (2009-2010)
Panglima Kostrad (2010-2011)
Kepala Staf Angkatan Darat (2011-2013)
19. Soemarsono, Tokoh 10 November kelahiran Kutoarjo.
20. Achmad Achadi kelahiran Kutoarjo, menteri era bung karno
21. Raden Ngabehi Dr. Tjitrowardojo. Dokter pertama di Indonesia dan meraih gelar dokter pada usia 19 tahun.Lahir 14 Januari 1847.Meraih Bintang Tanjung perak dengan nama samaran M. Radiman.

22. Prof Dr Ing BJ Habibie anak dari Ibu R. Nganten Toeti Saptorini binti R. Poespowardojo bin R. Ng. Dr Tjitrowardojo

23. Jenderal Endriartono Sutarto, kelahiran purworejo Mantan Panglima TNI.

24. Ny Nani Soedarsono (Kutoarjo)mantan Menteri Sosial

25. Mardiyanto, TNI, Gubernur Jawa Tengah kelahiran Surakarta masih ada darah purworejo (kini Menteri Dalam Negeri RI)

26. Hindarto , mantan Kapolda Metro Jaya

27. Pelukis Semboja (saat ini tinggal Pondok Kelapa Jakarta)

28. Pelukis Widayat kelahiran Kutoarjo (Tinggal di Muntilan Magelang)

29. Pelukis The Tjong King, di Belanda

30. H.M Marsaid, SH Msi mantan Bupati Purworejo (mantan wakil Walikota Jakarta Utarr)

31. Soeparjo Roestam, TNI  Mantan gubernur Jawa Tengah dan Menteri Dalam Negeri RI. Kelahiran Sokaraja Banyumas keturunan Gagak Handoko Loano

32. Wardiman Djojonegoro, Mantan Menteri Pendidikan & Kebudayaan RI masih ads darah purworejo.

33. Mr Dr. Buntaran Martoatmojo, (Loano) Menteri Kesehatan RI I

34. Soewardi , TNI, Mantan Gubernur Jawa Tengah.

35. Ki Sutarko Hadiwacono Katerban kutoarjo dalang wayang Ringgit Purwo gaya (style) Kaligesingan (bagelenan)

36. Ki Timbul Hadiprayitno, dalang wayang kulit kelahiran jenar

37. Penyanyi Gito Rolies, ayahnya TNI asal Purworejo lahir di Biak Papua.

38. Erman Suparno menteri Tenaga Kerja dari desa Dudu kulon Grabag Kutoarjo

39.  Danurwindo mantan pemain Nasional dan Pelatih PSSI kelahiran Kutoarjo

40. Slamet Kirbiantoro, Mantan Pangdam Jaya kelahiran kutoarjo

41. Endriartono Sutarto, Mantan Panglima TNI.

42. Bustanul Arifin, Mantan Menteri Koperasi dan Kepala Bulog

44.  Jan Toorop pelukis Belanda.

45. A.J.G.H. Kostermans, pakar botani Indonesia.

46. Johan Hendrik Caspar Kern, ahli bahasa dan orientalis.

47. Mbah Kyai Imam Puro, Ulama Purworejo.

48. Tjakrajaya atau Sunan Geseng murid Sunan Kalijaga.

49. Nyi Bagelen.

50. Sri Maharaja Dyah Balitung Watukura, seorang maharaja terbesar pada masa Mataram Kuno. Tahun 901 M. Dengan wilayah kekuasaan (Jawa Tengah, Jawa timur hingga Bali)

51. Ratu Bajra atau Rakryan Mahamantri atau Maha Patih Hino, Sri Daksottama Bahunbajra Pratipaksaya atau Daksa.Ratu kedua setelah Sri Maharaja Dyah Balitung.

52. R. Semono Herucokro Sastrodiharjo. Rohaniwan alias Sprituallis dengan ajaran Kapitayan (masih Keturunan Sri Sultan HB ) lahir Jumat Kliwon tahun 1900. Meninggal Dunia tahun 1981 di Sejiwan Loano. Pernah menjadi Kapten marinir di Angkatan Laut dan Sri Sultan HB IX sangat menghormati beliau dengan mendatangi R. Semono di sebuah desa Kalinongko tempat tinggal Romo Semono.

53. Kyai Sadrach, penginjil Jawa dan perintis Gereja Kristen Jawa tinggal di desa Langen Rejo kecamatan Butuh Kutoarjo.

54. Ganjar Pranowo, dua kali menjadi anggota DPR-RI dan dua kali menjabat Gubernur Jawa tengah.

55. Karel Heijting, pemain sepakbola Dunia
Peraih medali perunggu di turnamen sepakbola Olimpiade Musim Panas 1908.
Lahir di Koetoardjo, Jawa Tengah, Hindia Belanda.

56. Kanjeng Raden Adipati "Notto Negoro" Sawunggaling II Bupati Sewawung (Kutoarjo). Menantu Hamengkubuwono II, Adipati Sawunggaling II menikahi putri Hamengkubuwono II yang bernama B.R.A. Notto Negoro. Sebelum dan saat Perang Diponegoro Sawunggaling II menjabat Bupati Semawung dengan gelar Kyai Adipati Sawunggaling. Setelah kekalahan Pangeran Diponegoro di bulan Maret tahun 1830 beliau tetap menjadi Bupati Semawung dengan gelar Kanjeng Raden Adipati Notto Negoro, dalam catatan almanak Van  Nederlandsch indie 1832 nama kabupaten semawung sudah di ubah menjadi kutoarjo sekalipun pusat pemerintahan masih di semawung Daleman. 
Arti nama Sawunggaling adalah "Ayam Jago Laga Emas" yang dulu Sejarah selalu menang dalam pertempuran. Nama Sawunggaling/Sawunggalih diabadikan menjadi Nama rangkain gerbong kereta api, sekolah, hotel dan sebagainya

57. Waliyullah K.H. Nur Muhammad Alang-alang Ombo bin K.H. Zamzani Ponorogo, beliau ulama besar pada masanya keturunan sunan Ampel sekaligus menantu K.G.P.A.A Mangkunegaran I alias Pangeran Samber Nyowo pahlawan Nasional.

Silsilah Kyai Nur Muhammad Alang-Alang Ambo penyebar agama Islam di Bagelen bagian tengah khususnya alang-alang Ombo pituruh dan sekitarnya adalah sebagai berikut :

R. Rahmat/Sunan Ampel
           I
R. Qosim/Sunan Drajat
           I
Kyai Agung Lamongan
           I
Kyai Agung Suryo Ngalam
           I
Kyai Agung Muhammad Ilyas
           I
Kyai Zamzani Ponorogo
           I
Kyai Nur Muhammad alang-alang Ombo
       
58. Tumenggung Djumantoko alias Mbah Giri imantoko. Penguasa/Adipati Semawung (kutoarjo) pertama beliau adalah Putra Adipati Pragolo I Pati, Sepupu Susuhunan Hanyokrokusumo Raja Mataram kedua.

59. Kyai Sayyid Ahmad Muhammad Alim Basaiban Bulus Purworejo.

60. Tumenggung Gajah Permodo, panglima perang pangeran Diponegoro di daerah Gowong Bruno yang dahulu kala masuk kabupaten Ledok.

61. Dullah Syarif Samparwadi Hasan Munadi bin Sayid Alwi Ba'abud, Makamnya ada di kabupaten Ketanggong yang sekarang menjadi desa Sidomulyo kecamatan Purworejo kabupaten Purworejo Jawa tengah.
Syarif Hasan Munadi adalah Menantu Hamengkubuwono II, karena putri nya dari garwo ampeyan/selir B.M.A Citrosari yang bernama B.R.A. Samparwadi menikah dengan Syarif Hasan Munadi.
Syarif Hasan Munadi adalah pengikut Pangeran Diponegoro yang dalam bulan pertama Pecahnya Perang Diponegoro beliau dipercaya sebagai Pemimpin Pasukan "Suronoto" dengan pangkat "DULLAH", denggan 40 prajurit yang bergerak di bidang Agama dan masjid.
Beliau Terkenal dengan nama Dullah Tumenggung Syarif Samparwadi.

By. Nka

Sumber Referensi :
- leterasi berbagai buku sejarah tentang Kutoarjo dan Purworejo

1 komentar:

Kutoarjo

Desa Tursino Kutoarjo di dalam kanccah perang jawa juga tercatat di Babad Kedungkebo Pupuh XXIX Dhandanggula bait syair nomor 23-56 karya Ngabehi Reksodiwiryo alias Kyai Adipati Tjokrojoyo alias R.A.A. Tjokronegoro I Bupati Pertama Purworejo

  Di Dalam Babad Kedungkebo Pupuh XXIX Dhandanggula bait syair nomor 23-56 karya Ngabehi Reksodiwiryo alias Kyai Adipati Tjokrojoyo alias R....

Kutoarjo