Powered By Blogger

Minggu, 07 Februari 2021

Dalam koran Belanda "SOERABAIASCH HANDELSBLAD" yang terbit pada hari Sabtu tanggal 16 Desember 1933 menyebutkan Kabupaten Kutoarjo Lebih Luas dari Kabupaten Purworejo


Dalam koran Belanda "SOERABAIASCH HANDELSBLAD" yang terbit pada hari Sabtu tanggal 16 Desember 1933 menyebutkan proses-proses, langkah-langkah, musyawarah-musyawarah, dan rapat-rapat dalam rangka penggabungan dua kabupaten yaitu kabupaten kutoarjo dan kabupaten Purworejo, setelah meninggal dunia nya Bupati Kutoarjo K.R.A.A. Purbohadikusumo di tanggal 2 April tahun 1933 serta Bupati Purworejo saat itu di jabat Raden Toemenggong Hasan Danudiningrat.

Kabupaten kutoarjo saat itu memiliki luas wilayah yang lebih luas ketimbang Kabupaten Purworejo.
Sekalipun populasi penduduk sedikit lebih kecil dan pembangunan besar-besaran terjadi di Kabupaten Purworejo karena kabupaten Purworejo dulu dijadikan kota dan kantor pusat Karesidenan Bagelen, makanya bisa kita lihat bangunan-bangunan era kolonial Belanda banyak di Kabupaten Purworejo beserta makam-makam belanda atau kerkof. Kantor Residen Bagelen di Kota Purworejo sekarang berfungsi sebagai Kantor Dinas Bupati Purworejo.
Sekalipun begitu sejarah mencatat perekonomian kabupaten kutoarjo lebih maju karena banyak pedagang dari Cina berdatangan di Kutoarjo, lebih-lebih di Era Bupati Pangeran Purboatmodjo kota kutoarjo dilalui jalur kereta api, juga berkat Tata kelola air Pangeran Purboatmodjo, kutoarjo menjadi salah satu lumbung padi terutama di daerah grabag, di kutoarjo banyak pengrajin industri Tenun, Pecah belah, kopra, dan sebagainya.

Serta terjadi simbiosis mutualisme antara Kabupaten Kutoarjo, kabupaten Purworejo dan kabupaten Kebumen bahkan dari kabupaten-kabuparen sekitarnya seperti Magelang, Wonosobo dan sebagainya.
Kutoarjo dulu adalah pusat perdagangan yang sangat ramai.
Perekonomian kabupaten kutoarjo juga bergantung dari kabupaten Purworejo dan kabupaten kebumen karena banyak pedagang dari Purworejo dan kebumen berdatangan ke kutoarjo untuk menjual dagangannya serta sebaliknya banyak pedagang dari kutoarjo juga menjual dagangannya ke kabupaten Purworejo dan kabupaten kebumen juga kabupaten-kabupaten sekitarnya


Koran Belanda "SOERABAIASCH HANDELSBLAD"

Derde Blad zaterdag 16 Desember 1933
(Sabtu 16 Desember 1933)

Koetoardjo - Poerworedjo

De  Regentschappen Koetoardjo en poerworedjo behooren beide tot de kleine Regentschappen, die uit een be stuursoogpunt weinig moelijkheden geven. Koetoardjo besiat een opervlakte Van 566 K.M² meet Een bevolkingsaantal Van rond 279. 750 zielen.
Poerworedjo heft Een oppervlakte Van 513 K.M² e nround 281.000 inwoners. Na de samenvoeging zal get vergroote poerworedjo derhalve Een oppervlakte Van 1079 K.M² beslaan met een zielen aantal Van rond 560.750, wat niet boven de capaciteit van een notmaal regentschap uitgaat.
Ethnografisch vormt de bevolking van Koetoardjo met die van poerworedjo Een geheel, terwijl economisch Koetoardjo grootendeels op poerworedjo is aangewezen; slechts het zuidwesteljk deel is in dit opzicht meer op keboemen georinteerd.
Dat de bezwaren, welke uiteraard aan elke samenvoeging van Regentschappen verbonden zijn, in dit geval niet van Groote beteekents kunnen worden geacht, is dan ook wel duidelijk; de noodzakelijke bezuiniging moe: daarom in casu den doorslag geven.

 Terjemahan Bebas :

(Koetoardjo - Poerworedjo
"Kabupaten Koetoardjo dan Poerworedjo sama-sama tergolong kabupaten kecil, yang tidak banyak menimbulkan masalah dari segi pengelolaan. Koetoardjo mempunyai area seluas 566 K.M² dengan ukuran populasi penduduk sekitar 279.750 jiwa.
Poerworedjo memiliki luas wilayah 513 K.M² dengan penduduk sekitar 281.000 jiwa. Setelah penggabungan, poerworedjo yang diperbesar akan mencakup wilayah seluas 1079 km² dengan jumlah jiwa sekitar 560.750 jiwa, yang tidak melebihi kapasitas sebuah kabupaten biasa.
Secara etnografis, penduduk Koetoardjo merupakan satu kesatuan dengan penduduk Poerworedjo, sedangkan secara ekonomi Koetoardjo sangat bergantung pada Poerworedjo; hanya bagian barat daya yang lebih berorientasi pada keboomen dalam hal ini.
Oleh karena itu jelas bahwa keberatan-keberatan yang tentu saja terkait dengan penggabungan kabupaten/kota tidak dapat dianggap penting dalam hal ini; Oleh karena itu, pemotongan yang diperlukan harus menentukan dalam kasus ini".

by. N. Kumolo Adi

Sumber : Koran Belanda "SOERABAIASCH HANDELSBLAD" Derde Blad zaterdag 16 Desember 1933 (Sabtu 16 Desember 1933)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kutoarjo

Desa Tursino Kutoarjo di dalam kanccah perang jawa juga tercatat di Babad Kedungkebo Pupuh XXIX Dhandanggula bait syair nomor 23-56 karya Ngabehi Reksodiwiryo alias Kyai Adipati Tjokrojoyo alias R.A.A. Tjokronegoro I Bupati Pertama Purworejo

  Di Dalam Babad Kedungkebo Pupuh XXIX Dhandanggula bait syair nomor 23-56 karya Ngabehi Reksodiwiryo alias Kyai Adipati Tjokrojoyo alias R....

Kutoarjo