TUHAN KOK DIJADIKAN LAHAN BISNIS
Ibadah mu, sholat mu, puasa mu, sedekah mu, infakmu, perbuatan baikmu, menolong mu dsbny adalah bukan untuk Tuhan, bukan untuk pengen masuk surga, hidup enak, rezeki balik berkali-kali lipat, takut neraka, takut siksa kubur, takut mati, takut dosa...dsbnya..
Tapi semua untuk dirimu sendiri, bukan untuk Tuhan.
Tuhan gak butuh itu semua, tapi yang butuh itu manusia, untuk kebaikan manusia.
"Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaku" (QS. adz-Dzaariyaat : 56),"
pada dasarnya Tuhan tidak membutuhkan semua ibadah manusia.
Bahkan semisal seluruh makhluk di dunia ini tidak ada yang beribadah, Allah tidak sedikitpun merasa rugi.
Tuhan tidak membutuhkan amal ibadah kita. Tuhan memang memerintahkan kita untuk menyembah-Nya, namun bukan karena Ia butuh untuk disembah.
Allah berfirman:
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (saja). Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh” (QS. Adz Dzariat: 56-58)
Kita beribadah atau tidak, kita melakukan amal kebaikan atau tidak, kita taat atau ingkar, kita maksiat atau tidak, sama sekali tidak berpengaruh pada keagungan dan kebesaran Tuhan.
Andai seluruh manusia beriman dan bertaqwa, keagungan Tuhan tetap pada kesempurnaan-Nya.
Andai semua manusia kafir dan ingkar kepada Tuhan, sama sekali tidak mengurangi kekuasaan-Nya. Dalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman:
“Wahai hamba-Ku, andai seluruh manusia dan jin dari yang paling awal sampai yang paling akhir, seluruhnya menjadi orang yang paling bertaqwa, hal itu sedikitpun tidak menambah kekuasaan-Ku. Wahai hamba-Ku, andai seluruh manusia dan jin dari yang paling awal sampai yang paling akhir, seluruhnya menjadi orang yang paling bermaksiat, hal itu sedikitpun tidak mengurangi kekuasaan-Ku” (HR. Muslim, no.2577)
Demikianlah, Allah Ta’ala tidak butuh terhadap ibadah kita. Lalu untuk apa kita berlelah-lelah, menghabiskan banyak waktu untuk beramal dan beribadah? Karena kita yang butuh untuk itu. Allah Ta’ala berfirman:
“Jika kamu berbuat baik, kebaikan itu bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri” (QS. Al Isra: 7)
surat Al isra ayat 7 memuat sunattatuloh alias hukum kausalitas (sebab-akibat, aksi-reaksi, tebar-tuai, karma).
By. NKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar